Durian Katingan Perlu Diteliti

DeTAK ANJANGSANA EDISI 180

Durian Katingan yang terkenal dengan kelezatannya dikenal hingga provinsi tetangga seperti di Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan).

Ilustrasi : Ist
Bahkan, beberapa hari yang lalu, belasan warga negara dari Republik Rakyat China (RRC) telah mencicipinya. Dengan begitu mereka dapat merasakan bagaimana kelegitan rasa dan keunikan isi di dalam Durian Katingan yang sebenarnya.
Belum lagi aromanya yang tajam sampai beberapa kilometer. Ada beberapa keuntungan kenapa Durian asal Katingan ini perlu dijadikan produk lokal yang berpotensi mengharumkan nama daerah. Memang faktor tekstur tanah salah satu pendukung, berpengaruh pada rasa buah yang lezat untuk dikonsumsi. Dari segi keilmuan, ada yang mengatakan tekstur tanah di Katingan banyak mengandung unsure hara yang baik untuk pertumbuhan tanaman Durian.
Hal ini diperkuat dengan pendapat dari beberapa kalangan masyarakat selaku konsumen, bahwa Durian asal Katingan rasanya lebih enak.
Kedua,sejak dulu Kabupaten Katingan adalah daerah pemasok Durian untuk wilayah Kota Palangka Raya sehingga sudah lebih dulu dikenal masyarakat luas.
Tengok saja di sepanjang sungai Katingan, ada banyak pohon Durian yang tumbuh tinggi menjulang dan sudah berusia puluhan tahun, namun masih produktif dalam menghasilkan buah. “Seharusnya Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait berusaha merangkul masyarakat petani untuk mengelola kebun Durian milik mereka dengan senantiasa memberikan informasi dalam cara mengelola tanaman Durian dan memeliharanya secara modern,” ungkap mantan Ketua DPRD Kabupaten Katingan H Hadrian A Litang BSc kepada DeTAK, Kamis siang di Kasongan.
Ia menyakinkan masyarakat setempat, bahwa produksi Durian untuk konsumsi masyarakat secara umum tetap terpenuhi dan secara khusus dapat memberi nilai ekonomi bagi masyarakat Katingan.
"Ada baiknya pemerintah kabupaten (Pemkab) bekerjasama dengan LIPI untuk mengadakan penelitian tentang Durian Katingan ini. Itu berkaitan pula dengan rencana ditanammnya sejumlah pohon yang ada di Kebun Raya Bukit Batu, salah satunya yang bakal ditanam di sana adalah pohon Durian," jelas Hadrian.
Dalam penelitian, terang dia, difokuskan pada pengembangan produksi durian. Apakah buah Durian itu dapat dikembangkan setiap waktu tanpa mengenal musim ataukah menjadi buah yang datangnya hanya sekedar musiman saja?
“Artinya, diteliti bijinya yang memang mempunyai bibit unggul, sehingga diupayakan dapat ditanam hanya sekitar 5 tahun sudah menghasilkan atau sudah dapat dipanen,’ terang H Hadrian.
Sekedar diketahui, jelas politisi dari Partai Golkar ini, Durian Katingan merupakan salah satu hasil tanaman petani di pedalaman yang ditanam secara tradisional di sekitar rumah atau lahan pekarangan saja.
Saat ini, jelas Hadrian, pembudidayaan secara efektif dan berkesinambungan belum dilakukan. Padahal, tanaman ini bisa meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat, khususnya petani.
"Sewaktu Gubernur Kalteng Asmawi Agani masih menjabat dan pernah meninjau di Desa Tewang Rangkang Kabupaten Katingan Asmawi mengatakan, buah yang merupakan warisan turun menurun oleh orang tua dulu agar dipelihara dan dikembangkan sebaik-baiknya, agar anak cucu kemudian dapat merasakan dan menikmatinya,” kenangnya.
Tanaman ini jika dibudidayakan serta dikembangkan secara optimal akan mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. "Sangat disayangkan pengembangan budidaya tanaman Durian masih belum dilirik investor untuk dikembangkan menjadi komoditi unggulan skala nasional dan regional," katanya.
Sewaktu tanaman ini berbuah dan masak kemudian panen, masyarakat ramai berjualan di pinggiran jalan-jalan raya dan benar-benar buah yang lezat.
"Buah ini bisa diawetkan dan dijadikan (dodol), yaitu buah dikupas dan diambil isinya kemudian ditempatkan di wadah tertentu atau wajan besar dan dimasak dengan adukan, sehingga menghasilkan durian (dodol) yang rasanya khas lalu dibungkus dengan bungkusan dari daun dan bisa tahan sampai 3-5 bulan," lanjut Hadrian.
Dodol tersebut dijual dengan harga yang cukup mahal dan sangat digemari terutama anak-anak. "Tanaman ini sangatlah mudah untuk dibudidayakan, apalagi struktur tanahnya sangat cocok karena tanah bertekstur liat dan tanah sedimen bersifat basah," jelasnya. (DeTAK-aris)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar