DeTAK EKONOMI EDISI 158
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2010, hingga penutupan buku per 31 Desember 2010 lalu hanya mencapai 94,76 persen dari yang ditargetkan pada periode tersebut. Artinya dari Rp539,925 miliar yang ditargetkan pemerintah tahun 2010, terealisasi hanya sebesar Rp511,631 miliar. Artinya ada kekurangan atau minus sekitar Rp28,294 miliar atau sekitar 5,24 persen dari target.
Berdasarkan data yang diterima DeTAK dari Dinas Pendapatan Provinsi Kalteng, dari empat indikator utama yang menjadi sumber penerimaan PAD Kalteng, ternyata hanya satu yang berhasil mencapai target selama tahun 2010 yakni penerimaan dari Pajak Daerah.
Tahun 2010, pemerintah menargetkan penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp380,573 miliar. Namun realisasinya bisa mencapai Rp415,705 miliar per akhir Desember tahun lalu. Artinya ada kelebihan target sebesar Rp35,132 miliar, atau sekitar 9,23 persen.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, sumber penerimaan Pajak Daerah masih didominasi oleh penerimaan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Tahun 2010 lalu, penerimaan dari BBNKB tersebut mencapai Rp162,631 miliar. Artinya mencapai 125,10 persen dari target. Tahun 2010 lalu target penerimaan dari sumber BBNKB ditetapkan sebesar Rp130 miliar. Jadi ada kelebihan penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp32,631 miliar.
Selanjutnya sumber pendapatan dari pajak daerah tertinggi setelah BBNKB berasal dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Dari sumber ini, pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan sebesar Rp140,641 miliar. Angka ini berhasil melampaui target sebesar 0,45 persen. Disusul penerimaan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp112,882 miliar, angka pencapaian tersebut melampaui target sebesar 2,62 persen. Tiga sumber penerimaan tersebut merupakan pemberi kontribusi tertinggi terhadap penerimaan Pajak Daerah dan umumnya selalu melampaui target setiap tahunnya.
Sumber penerimaan PAD selain Pajak Daerah adalah Retribusi Daerah. Tahun 2010 lalu, Pemprov Kalteng hanya mampu meraih pendapatan dari sektor ini sebesar Rp25,03 miliar. Angka tersebut nyaris mencapai Rp25,147 miliar yang ditargetkan pada periode tersebut. Sumber-sumber pemberi kontribusi terhadap Retribusi Daerah ini antara lain Retribusi Jasa Umum sebesar Rp21,07 miliar, Retribusi Jasa Usaha Rp3,96 miliar dan Retribusi Perizinan Tertentu sebesar Rp6,73 juta.
Sember penerimaan lainnya yang memberi kontribusi terhadap penerimaan PAD kalteng 2010 adalah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, nilainya mencapai Rp17,304 miliar. Angka ini hanya memenuhi 93,53 persen dari yang ditargetkan tahun 2010. sumber pendapatan ini meliputi bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD seperti PD.Banama Tingang Makmur, PT.Bank Pembangunan Kalteng dan Penerimaan PT.Palangka Nusantara.
Selanjutnya pemberi kontribusi terhadap pendapatan PAD adalah Lain-lain Pendapatan Asli Yang Sah sebesar Rp53,593 miliar. Angka tersebut hanya memenuhi 46,32 persen dari target tahun 2010. (DeTAK/Osten)