PIMPINAN, WARTAWAN dan SEGENAP
KARYAWAN/KARYAWATI TABLOID DeTAK
mengucapkan
SELAMAT TAHUN BARU 2011

Besuk Dangsanak yang Terbaring Sakit

DeTAK ANJANGSANA EDISI 154

BESUK SAHABAT KARIB-HM Riban Satia, 
Wahyudi F Dirun, M Yusuf,  Nurani Mahmuddin, 
Rusli, Akhmad Syar‘i, Nazmi Puadi, Edy Sabarudin 
dan Zam’an membesuk  sahabat karib Bob Aliansyah 
dan keluarga di Samuda, Jumat (10/12). 
Foto: DeTAK-Umar
SAMUDA, DeTAK - HM Riban Satia dan rombongan membesuk sahabat karibnya Bob Aliansyah yang sedang terbaring sakit terserang stroke akibat terjatuh dari kendaraan pada 15 Mei 2009 lalu.

Kepastian kedatangan figur nomor wahid dari Kota Palangka Raya diperoleh keluarga Bob Aliansyah, setelah salah satu sahabat karibnya di Palangka Raya, Muhammad Yusup, menghubungi keluarga via SMS sekitar pukul 05.35 WIB, Jumat pagi.
”Kami menuju Samuda,” kata M Yusup dalam pesannya. Rombongan HM Riban Satia, yang juga Walikota Palangka Raya itu, tiba sekitar pukul 10.15 WIB di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Kehadiran bersama teman-temannya hanya lah bersilaturrahmi, membesuk dan membina tali persahabatan . Kepedulian, serta rasa solidaritas pertemanan diantara mereka selalu terpatri dan tak pernah pupus.
Sebelum membesuk Bob, pangilan akrab Bob Aliansyah, rombongan bersilaturahmi ke keluarga KH Moh Kaspul Anwar, Pimpinan Pondok Pasantren Al-Hijrah di Kelurahan Basirih Hilir. Sayangnya, Kaspul Anwar tidak berada ditempat.” Abah ke Desa Bagendang, ada acara,” ujar putranya Nuris Anwar.
Kedatangan rombongan disambut H Anang Sulaiman, Nuris Anwar, dan Asli Herman beserta keluarga.
Sosok Asli Herman dikenal sebagai pengusaha, sekaligus pendiri Yayasan AL-MA’RIFAH. Ia banyak berpartisipasi membangun sarana pendidikan di daerahnya.
Keramahtamahan dan saling menyapa membuat suasana bertambah akrab. Saking asyiknya ngobrol sampai waktu menunjukkan pukul 11.05 WIB rombongan pun pamit. “Rasa setumat banar bakisahan, andai ada waktu handak aja lagi,”ujar Asli kepada DeTAK.
Ketika berpamitan, cuaca yang cerah tiba-tiba berubah mendung. Hujan pun turun. Dua buah mobil yang membawa rombongan langsung menuju ke kediaman Keluarga Bob Aliansyah. Meskipun diguyur hujan sangat lebat, tidak menyurutkan niat sahabat-sahabat lamanya turun dari mobil. Terlihat keluar dari mobil itu, HM Riban Satia, M Yusuf, Wahyudi F Dirun, Nurani Mahmuddin, Rusliansyah, dan Akhmad Syar‘i. Sebelumnya rombongan dari Sampit, Kotawaringin Timur telah tiba lebih dulu. Mereka itu, Nazmi Puadi, Edy Sabarudin dan Zam’an.
Mantan Pemimpin Redaksi (Pimpred) dan juga pendiri media mingguan DeTAK, yang dikenal dengan jargon "Tabloid Oloh Kalteng", tak kuasa menahan tangis. Tak ayal, Isak tangis haru menyelimuti ruang kamar yang tak seberapa luasnya itu. Ucapan para sahabat memberikan semangat, sabar dan berdoa memohon kesembuhan.
Mantan Wartawan Banjarmasin Post, Kalimantan Post dan Pimred Borneo TV itu pun terhibur. Bob, yang belum mampu berbicara meneteskan air mata terharu melihat teman-teman yang datang menyapanya.
Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalteng itu seakan tak percaya kehadiran sahabatnya di kamar tidurnya. Sesekali ia terlihat menangis, sesekali pula tertawa lepas. Apalagi ketika mendengar cerita masa lalu saat mereka sama-sama masih duduk di bangku kuliah. Suasana mencair dan penuh makna. Bob pun terhibur.
Tidak terasa jarum jam dinding menunjuk pukul 13.40 WIB, para sahabat pun mulai bersiap pamitan. Momen terakhir itu dimaknai dengan foto bersama keluarga sebagai tanda kenang-kenangan.
Sementara keluarga, khususnya Ibunda Norhayati, orang tuanya Bob Aliansyah mengucapkan terima kasih. Keluarga, katanya, merasa tersanjung atas kehadiran HM Riban Satia dan sahabat lainnya.
”Terima kasih telah datang membesuk ,” ucap Bunda Norhayati lirih.
Terpisah, rombongan Ketua PWI Cabang Kalteng H Sutransyah yang sedang melakukan perjalanan ke Kabupaten Seruyan dalam rangka menghadiri “Pelatihan Jurnalistik tentang Press release Tahun 2010”, menyematkan diri mampir membesuk pada Senin malam (13/12) sekitar pukul 19.30 WIB.
Sutran, sapaan akrah H Sutransyah, didampingi Sekretaris PWI Chairil Supriadi, reporter RRI Sarbani, Redaktur Pelaksana Tabloid DeTAK Saripudin, dan Kepala Bagian Umum Tabloid DeTAK Usman Mahmudin.
Sutran, yang kebetulan baru pulang menunaikan ibadah haji, langsung memberikan oleh-oleh khas Kota Makkah, satu stoples buah kurma ajwa, satu botol atau 250 ML air zam-zam, satu ples garam Madinah dan satu lembar sajadah. Tepat pukul 20.00 WIB rombongan melanjutkan perjalanan ke Seruyan. (DeTAK-umar)

Kontroversi Komite Sekolah

DeTAK UTAMA 154

foto : DeTAK-YUDHET DOK
Bagi sebagian orang tua atau wali murid bisa jadi nama komite sekolah (KS) menjadi momok yang menakutkan. Belakangan ini di Kota Palangka Raya nama KS mengundang kontroversi yang berbuntut pada polemik.
Polemiknya pun bermacam-macam. Ada yang kepingin KS dibubarkan saja. Ada juga yang ngotot KS tetap ada.
Padahal, yang dipersoalkan adalah besaran iuran komite, yang dianggap cukup memberatkan orang tua murid. Tidak sedikit pula orang tua merasa dirinya tidak diundang saat angka-angka dipatok.
Ada pula yang diundang, tapi begitu tiba di rapat tersebut nominal angka iuran serta pembiayaan lainnya sudah dibuat. Terkesan orang tua tinggal men-iya-kan saja.
Tentang ini, Akademisi dari Universitas Palangka Raya (UNPAR) Profesor Doktor Nursanie Darlan kontan menolak.
"Seharusnya komite sebelum membuat rancangan anggaran harus mengundang semua orang tua untuk berkumpul. Apakah sepakat begitu atau tidak? Kalau sepakat berapa biaya yang harus ditetapkan. Jika tidak, bukan sepakat namanya," tegas Nursanie.
Untuk mengatasi, Nursanie mengusulkan, harus ada pembagian yang jelas. Untuk dana BOS ditangani oleh sekolah, untuk iuran ditangani komite sekolah. Tapi, guru besar UNPAR ini, menolak kalau semua murid harus membayar iuaran. "Ada orang-orang tertentu harus kita gratiskan," katanya.
Sebenarnya aturan perihal pelaksanaan komite sekolah sudah jelas. Tak salah, jika Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto meminta peran aktif Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya berperan aktif.
Ketimbang berpolemik tak berujung soal iuran komite, mending dilakukan saja penyeragaman nominal iuran komite.
"Saya pikir hal tersebut bisa dilakukan dibawah koordinasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. Bisa dengan mengadakan rapat koordinasi (Rakor) guna mengambil keputusan itu," kata Sigit diruang kerjanya, Rabu pekan lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Guntur Talajan menawarkan solusi. Dalam penetapan iuran komite, katanya, harus mengundang seluruh orangtua/ wali siswa. "Minimal 60 persen harus hadir dalam menentukan kesepakatan terhadap iuran komite. Kesepakatan ini sifatnya sukarela. Siswa yang orangtuanya miskin disubsidi oleh siswa yang orangtuanya mampu,” ungkapnya.
Dalam menentukan iuran komite sekolah, lanjut Guntur, steril dari unsur penekanan atau pemaksaan. "Bila orangtua siswa itu tidak ikut atau tidak bisa memenuhi kesepakatan pada rapat komite. Tidak ada larangan bagi siswa untuk tidak ikut ujian dan lain-lain. Jadi, hal ini yang perlu diluruskan oleh pihak sekolah,” tekannya.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalteng Tambunan Jamin sependapat. Bila ada pendapat yang mengatakan, bahwa selama ini orangtua siswa kurang dilibatkan dalam menentukan rancangan angka atau nilai iuran komite, disebut Tambunan, semata-mata karena kurangnya sosialisasi saja.
"Kuncinya adalah komunikasi. Makanya, kepala sekolah dituntut kemampuan kompetensi sosialnya. Dalam artian, bagaimana kepala sekolah bisa berkomunikasi, baik itu dengan komite sekolah, membawa komite untuk berkonsultasi dengan orangtua. Hal itu sebenarnya salah satu dari karakter bangsa kita," tegas Tambunan.
Namun menyalahkan sekolah sepenuhnya tak bijak. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palangka Raya Suhardi Pandery menegaskan, pihaknya tidak pernah menentukan besaran iuran komite. Dalam setiap rapat komite, pihaknya selalu menawarkan besaran iuran komite kepada orangtua siswa tanpa ada paksaan.
”Dalam rapat komite, pihak orang tua lah yang menentukan berapa besaran iuran komite itu, bukan pihak sekolah,” tepisnya. Yang kerap menjadi kendala, katanya, terkadang orangtua siswa bila diundang dalam rapat komite hanya sebagian kecil yang hadir.
Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalteng, Krisnayadi Toendan Komite mengusulkan dibentuknya badan pemeriksa. Komite Sekolah keberadaannya memang mutlak diperlukan, sebab dari faktual di lapangan, terang Krisnayadi, pagu anggaran yang ada tidak semua yang bisa mencukupi kebutuhan sekolah. Selain pandangan sumber diatas, dihadirkan pula artikel Fatchul Mu'in berjudul Sekolah dalam Kondisi Dilematis?. Fatchul adalah Staf Pengajar FKIP UNLAM Banjarmasin. Artikrl ini pernah dimuat di Radar Banjarmasin, 29 Juli 2008 lampau. (DeTAk-rickover/inda/yusy)

Baca DeTAK UTAMA EDISI 154 Selengkapnya di TABLOID DeTAK EDISI 154

Kami Terus Ada, Karena Anda

DeTAK HATI EDISI 153


Jumat, 10 Desember 2010, Tabloid Mingguan DeTAK Palangka Raya genap berusia 3 tahun. Lika-liku dalam usia balita ini sudah ditemui dan dilalui secara bersama-sama seluruh wartawan dan karyawan lainnya. Tabloid mingguan DeTAK yang terbit setiap senin ini memiliki motto “Tabloid Oloh Kalteng” artinya dalam rubrik yang disajikan berupaya mengangkat berbagai budaya di Kalteng dengan cirinya masing-masing. Selanjutnya, Tabloid ini menyajikan rubrik yang khas dan selalu tampil beda dengan media massa harian yakni Rubrik DeTAK UTAMA. Rubrik ini memiliki liputan sebanyak tiga halaman dari hasil investigai khusus yang mendalam dari para wartawan DeTAK itu sendiri sehingga tampilan dan materi rubrik ini sangat berbeda dengan media cetak lainnya. Kemudian, dalam Tabloid ini juga ada yang namanya DeTAK INFORMASI, rubrik ini berisi alamat kantor pemerintah beserta nomor telepon khususnya pemerintah Provinsi Kalteng dan pemerintah kota Palangka Raya. Insya Allah dalam tahun 2011, rubrik DeTAK Informasi akan dilengkapi dengan alamat dan telepon kantor pemerintah atau swasta yang berkaitan dangan pelayan publik di seluruh Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah. Misalnya, ada pembaca yang ingin tahu alamat dan nomor telepon kantor Dinas Sosial di Kabupaten Kapuas maka dengan membaca Tabloid DeTAK anda akan mendapat nomor yang dicari. Tujuan dari DeTAK INFORMASI ini merupakan salah satu bentuk kepeduliaan Tabloid DeTAK akan pelayanan publik, sehingga apabila pembaca membuka halaman DeTAK INFORMASI maka wawasannya terbuka ke seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Selain dua rubrik utama itu, para pembaca juga kami berikan rubrik lainnya yang cukup bermanfaat seperti rubrik kesehatan, olahraga, remaja, hiburan, peristiwa dan lain-lain. Nah, sejak edisi ke-100, Tabloid DeTAK menyajikan yang namanya DeTAK HATI. Rubrik ini khusus ditangani oleh Pemimpin Umum dengan ciri-ciri yang khas pula seperti Hati ini gundah gulana, hati ini riang gembira, dan lain sebagainya. Isi dari rubrik DeTAK HATI berupa kritikan yang dilengkapi solusi, bisa juga pujian terhadap sesuatu keberhasilan. Bersamaan dengan HUT ke-3 Tabloid DeTAK, hati ini riang gembira, para undangan yang hadir memenuhi kursi-kursi yang tersedia di tempat acara, hiburan dengan organ tunggal dan seorang biduanita serta beberapa para penyanyi dari undangan tampak asyik menyumbangkan suaranya. Keberadaan Tabloid Mingguan DeTAK hingga tiga tahun ini, tidak terlepas dari peran utama para pelanggan, pembaca dan pemasang iklan yang memberikan penghasilan utama terhadap penerbitan media cetak. Sehingga ada kalimat yang menyatakan kami terus ada, karena anda. Untuk itu, kami seluruh pengasuh Tabloid Mingguan DeTAK menyampaikan ribuan terima kasih kepada para pelanggan, pembaca dan pemasang iklan atas peran serta dan dukungannya selama ini, sehingga bisa eksis hingga tahun ke -3. Harapan kami ke depan, tidak lain kecuali hanya adanya terus menerus dukungan dari semua pelanggan, pembaca dan pemasang iklan agar Tabloid Oloh Kalteng Ini terus eksis sesuai dengan tema HUT ke-3 Tabloid ini : “Berkarya dan Berdetak untuk Semua”. Semoga terus berkembang dan maju sebagai bacaan alternatif yang terkemuka di Bumi Tambun Bungai ini.

Tiga Tahun DeTAK

Eksis Karena Komitmen dan Semangat Kebersamaan
DeTAK LENSA EDISI 153

Jumat, 10 Desember 2010 kemarin merupakan hari yang istimewa bagi seluruh jajaran Tabloid Mingguan DeTAK, baik para pemegang saham, unsur pimpinan, karyawan, biro daerah hingga pelanggan dan mitra-mitra kerja. Pada tanggal tersebut, tabloid yang kini ada di tangan Anda ini menapaki tahun ketiga.
Bertambahnya usia penerbitan Tabloid ini jelas merupakan suatu karunia yang patut disyukuri. Betapa tidak, dengan berbagai keterbatasan dan sejumlah rintangan, media mingguan ini dapat terus terbit secara reguler hingga sampai ke tangan pembaca.
Hal tersebut tentunya didasari oleh berbagai faktor. Namun, motivasi terbesar yang mampu membawa DeTAK sampai pada usia ini adalah komitmen untuk terus memberikan alternatif sumber berita yang dibutuhkan masyarakat, yakni melengkapi referensi informasi dari media-media massa yang sudah ada di Kalimantan Tengah.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah semangat kebersamaan antar semua jajaran, baik dari unsur pemegang saham, pimpinan, karyawan dari berbagai bagian hingga biro-biro yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Semangat kebersamaan itu berangkat dari kesamaan keinginan dari seluruh elemen internal DeTAK untuk terus menjadikan media ini tetap ‘berdetak’.
Kemampuan untuk terus survive di blantika pers Kalimantan Tengah adalah salah satu pencapaian positif bagi DeTAK jika dibandingkan dengan riwayat media-media sejenis yang pernah ada.
Berbagai terobosan lewat kreativitas dalam penyajian informasi, peningkatan kualitas layanan kepada mitra iklan dan pelanggan merupakan hal yang menyatu dalam perjalanan DeTAK sejak terlahir 10 Desember 2007 lalu.
Hal itu pula yang kemudian membawa berbagai kemajuan bagi DeTAK. Selama tiga tahun berjalan, cakupan peredaran DeTAK semakin luas baik di wilayah Kalimantan Tengah. Bahkan jangkauannya kini telah mencapai Banjarmasin (Kalsel) dan Jakarta.
Dari segi kualitas tampilan tabloid, desain perwajahan, konten rubrikasi, editing redaksional hingga kecepatan media ke tangan para pelanggan dan mitra terus ditingkatkan.
Ke depan, berbagai pengembanganpun akan terus dilakukan. Tujuan akhirnya adalah memberikan sebesar-besarnya manfaat bagi kemajuan daerah dalam koridor “sebenar-benarnya pers”, yakni kontrol sosial, ekonomi, politik dengan cara mencerdaskan masyarakat.
Momentum hari jadi DeTAK tersebut diperingati pula dalam sebuah kegiatan syukuran, akhir pekan tadi. Bertempat di halaman Kantor redaksi DeTAK, Jl Panglima Batur No.05 Palangka Raya, acara tersebut berlangsung khidmad.
Sejumlah perwakilan dari lembaga eksekutif maupun legislatif, tokoh-tokoh dan insan pers, tokoh masyarakat dan agama, organisasi kepemudaan, mitra iklan serta pembaca hadir dalam acara tersebut. Alhasil, acara sederhana yang pada mulanya berlangsung khidmad itupun lantas berpadu pula dengan suasana meriah dan penuh keakraban. (DeTAK – didindan)