DeTAK HATI EDISI 146
OLEH : SYAIFUDIN HM
Mungkin para pembaca bertanya-tanya dalam hati, apa maksud dari judul rubrik DeTAK HATI kali ini. Judulnya memang sengaja dibuat demikian, karena sebentar lagi kita masyarakat Kalimantan Tengah sudah mampu melakukan perjalanan ke seluruh kabupaten dan kecamatan hanya melewati seluruh wilayah provinsi kita, tidak lagi melewati provinsi tetangga yakni Kalimantan Selatan. Hati ini gembira ketika melihat pembangunan Jembatan Kalahien di kabupaten Barito Selatan sudah hampir rampung, bahkan bentang tengahnya sudah tersambung. Namun, hingga tulisan ini terbit, jembatan yang membentang diatas sungai Barito itu masih belum bisa dilewati karena dalam tahap finishing. Dengan tembusnya ruas jalan Palangka Raya – Buntok maka semua ruas jalan darat yang menghubungkan antar kabupaten di Bumi Tambun Bungai ini sudah tidak ada masalah lagi. Namun, karena jembatan Kalahien masih belum rampung maka untuk angkutan jenis bis dan truk harus masih melewati provinsi tetangga. Seperti diketahui, sebelum jalan darat Palangka Raya – Buntok tembus maka untuk mendatangi kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Barito Utara dan Murung Raya Provinsi Kalteng yang kesemuanya berada di kawasan Das Barito, terpaksa kita harus melalui Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan perjalanannya sangat jauh sekali. Untuk mendatangi empat kabupaten tersebut kita harus melewati kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, provinsi Kalteng. Kemudian mulai memasuki Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yakni, kabupaten Barito Kuala, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Utara (HSU) dan kabupaten Tanjung, baru memasuki wilayah Provinsi Kalteng tepatnya kabupaten Barito Timur. Selama ini, perjalanan dari Palangka Raya menuju Buntok ibukota kabupaten Barito Selatan bisa mencapai 10 hingga 11 jam, sedangkan menuju Muara Teweh ibukota kabupaten Barito Utara mencapai 16 hingga 18 jam. Sedangkan untuk mencapai Puruk Cahu, ibukota kabupaten Murung Raya ditambah lagi sekitar 3 hingga 4 jam atau sekitar 21 jam. Nah, dengan tembusnya ruas jalan Palangka Raya – Buntok maka perjalanan dari ibukota provinsi menuju Buntok hanya ditempuh 3 jam saja, sedangkan menuju Muara Teweh bisa ditempuh 5 hingga 7 jam. Coba saja bayangkan, berapa jauh dan berapa jam perbandingan waktu perjalanannya ketika kita harus keliling melewati provinsi tetangga untuk mendatangi saudara-saudara kita yang notabene dalam satu provinsi. Setelah bisa melewati ruas jalan dalam satu provinsi ini, tentu sangat menyenangkan sekali, karena kita bisa menghemat waktu, bahan bakar minyak (BBM), biaya untuk makan dan lain sebagainya, termasuk kurangnya tingkat kelelahan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, jembatan Kalahien sudah bisa difungsikan sebagaimana mestinya setelah memenuhi standart yang telah ditentukan oleh instansi teknis. Kita tidak ingin terulang kembali, kasus ambruknya jembatan Timpah beberapa tahun lalu. Namun perlu diingat, dengan berfungsinya jembatan Kalahien tentu harus dipikirkan nasib ratusan para pekerja fery tradisional yang sudah lebih dari lima tahun menggantungkan hidupnya dengan upah menyeberangkan mobil dan sepeda motor ini. Usaha mereka tentu akan ‘mati’ , kapal fery yang modalnya ratusan juta rupiah itu akan digunakan untuk apa? Untuk mengatasi persoalan ini tentu kita serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, karena sebagian besar atau bahkan mungkin semua pekerja fery tradisional itu adalah masyarakat Barito Selatan. Mungkin saja mereka (pekerja fery tradisional) bisa dialihkan kepada jenis angkutan darat seperti angkot, taksi dan sebagainya disesuaikan dengan keahliannya masing-masing atau pada bidang lain. Kita bersyukur kepada Allah SWT bahwa ruas jalan darat yang menghubungkan ibukota provinsi Kalteng dengan semua kabupaten di wilayahnya sudah tembus semua. Hal ini bisa terwujud berkat jasa-jasa belasan gubernur yang sudah memimpin daerah ini dengan didukung seluruh komponen masyarakat, TNI, Polri dan aparat pemerintah lainnya. Kita menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kalimantan Selatan yang selama ini kita lewati, apabila kami masyarakat Kalteng melakukan perjalanan menuju empat kabupaten di kawasan Das Barito. Sekali lagi, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar