Mahasiswa dan Orientasi Jadi PNS

DeTAK UTAMA EDISI 141

Mengapa banyak orang ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS)? Siapa bilang menjadi PNS itu tidak menyenangkan, kenyataaan telah membuktikan bahwa minat menjadi PNS semakin bertambah, karena dengan menjadi PNS anda akan mempunyai keuntungan. Keamanan Jaminan Kerja, karena diangkat dengan SK Menteri, Gubernur, Walikota atau Bupati. Gaji Pasti dan Tinggi, ada gaji pokok dan berbagai macam jenis tunjangan
Lupakan PHK? Pernah dengar PNS di PHK? Jarang sekali kecuali anda melakukan kesalahan-kesalahan berat. Punya jenjang jabatan yang jelas. Promosi jabatan, dari kepala seksi hingga dirjen, bahkan menteri.
Kuliah dan Training gratis dari pemerintah, baik dari S1 sampai S3. Pensiun dijamin dan banyak lagi. Sayangnya menjadi pegawai negeri tidak mudah. Persaingannya ketat. Bayangkan lowongan CPNS yang hanya diperuntukan oleh puluhan orang, tetapi di lamar oleh ratusan, bahkan ribuan orang.
Tapi yang mengherankan PNS tak pernah tergeser tetap jadi favorit. "Kebanyakan menjadi PNS sudah menjadi semacam standar sukses disebagian besar masyarakat," kata Aga Jaya, mahasiswa semester tujuh Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Palangka Raya.
Magnet yang menarik minat jadi PNS begitu besar ketimbang pekerjaan diluar PNS. "Kebanyakan orang menilai dari segi penghasilan atau upah menjanjikan, karena ada pengahsilan yang diterima setiap bulan. Selain itu, tergiur dengan fasilitas dan akomodasi dari pemerintah," sebut Dara Natalia, mahasiswa FKIP jurusan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR).
Tidak dipungkiri, hampir sebagian besar masyarakat menginginkan agar anak-anaknya nantinya dapat menjadi PNS. "Pekerjaan sebagai PNS menjanjikan. Sekalipun gaji yang diperolah kecil, tetapi dapat menjamin kelangsungan hidup," kata Rosdawiyana jujur kala dimintai tanggapannya.
Sementara untuk bekerja diluar PNS, kata Rosdawiyana, butuh modal besar dan ketrampilan yang tinggi. "Itulah mengapa banyak orang lebih menginginkan menjadi pegawai negeri," nilai ibu rumah tangga ini.
Namun, tidak sedikit juga yang pesimis menjadi PNS membawa keuntungan. "Hasil yang didapat disektor tersebut,seperti keuangan (gaji), pesangon, maupun fasilitas sebagai pegawai swasta lebih banyak. Orang lebih cepat kaya, sedangkan di departemen atau instansi pemerintah, orang yang bekerja di situ susah kaya,” ujar Harnopelin Karau lugas.
Tentang lulusan perguruan tinggi kebanyakan berminat menjadi PNS tidak ditepis dua akademisi, yaitu Rektor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palanga Raya Suriansyah Murhaini dan Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Hukum dan Tata laksana Universitas Palangka Raya (UNPAR), Bodol.
Keduanya juga sependapat bahwa perguruan tinggi hanya memberi bekal ilmu pengetahuan kepada mahasiswa sesuai bidangnya masing-masing. “Berbicara masalah pilihan, itu tergantung dari lulusan sarjana tersebut. Apakah nantinya ingin menjadi PNS atau bekerja disektor lain sesuai keahliannya,” tandas Suriansyah.
Tapi, bagi Kepala Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Palangka Raya, Darwono memberi catatan kritis terhadap kondisi tenaga kerja, khususnya di Kota Palangka Raya. Pencaker yang ada, kata Darwono, pada umumnya tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan persyaratan. Pencaker pun tidak memahami kondisi potensi dirinya.
Ada juga artikel Nurhadi, Alumni Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Praktisi supply chain management yang bermukim di Batam ini menulis artikelnya dengan judul asli, PNS, Profesi Idaman? (DeTAK-rickover/indra/yusy)

DeTAK UTAMA Berita Selengkapnya baca TABLOID DeTAK EDISI 141

Tidak ada komentar:

Posting Komentar