DeTAK KOTA EDISI 141
Ternyata penduduk Kota Palangka Raya didominasi oleh laki-laki. Jumlahnya mencapai 112.369 orang, sedangkan perempuan 107.854 orang. Untuk sementara jumlah total penduduk Palangka Raya hasil cacah Sensus Penduduk Mei 2010 (SP 2010) sebanyak 220.223 orang dengan sex ratio sebesar 104.
Tampaknya sebaran penduduk masih bertumpu pada kecamatan Induk, yakni Pahandut dan Jekan Raya dengan jumlah urutan penduduk tertinggi, masing-masing berjumlah 77.196 dan 114.109 orang. Sementara laju pertumbuhan penduduknya 3,25 per tahun. Diantara lima kecamatan, Rakumpit tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah penduduk terendah, yaitu 2.951 orang.
"Dengan luas wilayah sekitar 2.678,51 kilometer persegi dan didiami 220.223 orang, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Palangka Raya sebanyak 82 orang per kilogram meter persegi. Kepadatan penduduknya paling tinggi se-Kalimantan Tengah (Kalteng)," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Palangka Raya Wilson Manurung, pekan lalu.
Tak hanya itu, cacah penduduk juga menghasilkan data tentang kondisi penduduk bertempat tinggal tidak tetap. Mereka itu adalah para penghuni rumah tahanan (Rutan), lembaga pemasyarakat (Lapas), rumah sakit jiwa, barak militer, anak buah kapal (ABK), tunawisma dan mahasiswa.
Oleh Wilson mereka disebut sebagai penduduk nomaden. Tentara misalnya, karena sering berpindah tugas dari satu daerah ke daerah lain maka disebut dengan nomaden. Pendataan seperti ini, jelas Wilson, tidak berpatokan pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Konsep penduduk yang termasuk dalam kategori ini adalah penduduk yang pengelolaan kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu lembaga, kecuali, ABK dan tunawisma," jelas Wilson pada ekspose hasil pembangunan instansinya.
Jumlah penduduk bertempat tinggal tidak tetap besarannya 1.371 orang yang terdiri dari 981 laki-laki dan 390 perempuan.
Wilson juga memaparkan perihal rata-rata penghuni anggota rumah tangga. Dengan jumlah rumah tangga 58.540, katanya, maka banyaknya penduduk yang menempati suatu rumah tangga rata-rata 3,76 orang. Di setiap kecamatan berkisar antara 3,65 hingga 4,29 orang.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Bagian lain dari ekspose adalah pemaparan kondisi ekonomi Kota Palangka Raya. Menurut Wilson, krisis ekonomi global yang memuncak akhir 2008 lalu tidak mempengaruhi perekonomian Kota Palangka Raya.
"Perekonomian Palangka Raya 2009 malah menunjukkan pertumbuhan positif, walaupun agak lebih kecil melambat dari pertumbuhan tahun sebelumnya. Pada 2009 pertumbuhannya 5,89 persen, sedangkan tahun sebelumnya 5,95 persen, atau menurun 0,05 persen. Selama lima tahun terakhir (2005-2009) pertumbuhan ekonomi mencapai rata-rata 5,70 persen," jelas Wilson.
Dilihat dari per sektor kegiatan, sambung Wilson, maka sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor yang sangat dominan bagi pertumbuhan ekonomi sekaligus tertinggi dalam pembentukan PDRB. Capaian kontribusinya sebesar 12,51 persen.
Diikuti pertambangan dan penggalian 11,33 persen, bangunan 9,13 persen, perdagangan hotel dan restoran 8,51 persen, industri pengolahan 5,87 persen, pertanian 5,51 persen, dan sektor jasa-jasa 4,09 persen.
Sektor lain yang mempunyai pertumbuhan positif adalah pengangkutan dan komunikasi 3,06 persen, serta listrik, gas dan air 3,13 persen.
"Jasa-jasa, pengangkutan dan komunikasi maupun perdagangan, hotel dan restoran merupakan tiga sektor yang mendominasi struktur perekonomian Palangka Raya kurun waktu lima tahun ini," ungkap Wilson lagi.
Meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi Wilson mengatakan, belum tentu menjamin kemakmuran yang tinggi pula bagi masyarakat. Dalam hal ini pendapatan perkapita. "Mungkin karena pertumbuhan penduduknya cukup tinggi pula," katanya.
Tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita, terang Wilson, sejatinya lebih menunjukkan perkembangan kemakmuran. "Bila dilihat dari sudut konsumsi, berarti masyarakat akan mempunyai kesempatan untuk menikmati barang dan jasa yang lebih banyak atau lebih tinggi kualitasnya," timpalnya. (DeTAK-rickover)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar