KETERLALUAN

DeTAK HATI EDISI 141
OLEH : SYAIFUDIN HM

Keterlaluan Itulah kata yang timbul di dalam hati ketika mendengar informasi bahwa sejumlah alat kesehatan di ruangan flu Burung di rumah sakit umum Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya raib dari tempatnya. Kemudian hilangnya alat kesehatan dengan nilai lebih dari Rp1 miliar tersebut tentu membuat hati ini gundah gulana serta resah dan gelisah, karena tidak ada satu pun jendela dan pintu yang rusak. Berarti, hilangnya alat kesehatan tersebut diangkut melalui pintu atau jendela yang terbuka sehingga kuat dugaan bahwa pelaku kemungkinan besar adalah orang dalam sendiri di lingkungan rumah sakit terbesar di Kalteng itu. Apabila terbukti bahwa raibnya alat kesehatan itu dilakukan oleh orang dalam maka diduga pembinaan mental aparat orang dalam itu yang lemah. Nah, jika pembinaan mental aparat yang bertugas di dalam lingkungan rumah sakit itu lemah, lalu bagaimana dengan keamanan barang-barang para pasien di rumah sakit tersebut, apakah bisa dijamin tidak akan hilang atau raib seperti alat kesehatan di ruang flu burung? kita berharap jangan sampai ada terjadi kehilangan barang milik para pasien atau barang milik keluarga pasien yang sedang menunggu. Karena jika sampai terjadi seperti itu maka ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Memang, jika melihat pengamanan secara fisik di luar terutama pada pintu masuk pagar halaman rumah sakit, pengamanan memang sangat ketat karena selain adanya petugas Satpol PP juga para petugas penjaga parkir yang selalu ada setiap saat. Tetapi jika yang mencuri alat kesehatan tersebut berpakaian seragam petugas rumah sakit, maka kemungkinan besar aparat keamanan dalam hal ini Satpol PP dan penjaga parkir tidak akan melarang mereka (para pencuri, Red) membawa sejumlah peralatan tersebut. Karena membawa alat kesehatan yang ada di rumah sakit merupakan hal yang biasa jika dilakukan oleh para petugas yang berseragam di rumah sakit itu. Petinggi yang bertugas di rumah sakit tersebut dan aparat Kepolisian, kabarnya sudah mengetahui inisial nama-nama yang mengambil alat kesehatan di ruang flu burung dengan nilai lebih dari Rp1 miliar dan pelakunya diduga lebih dari satu orang. Semoga pengusutan kasus hilangnya alat kesehatan ini cepat terungkap dan tuntas, karena apabila berlarut-larut tentu akan menimbulkan image yang kurang baik bagi rumah sakit yang terbesar di Bumi Tambun Bungai ini. Jika terbukti bahwa pelakunya ternyata orang dalam di lingkungan rumah sakit itu sendiri maka pihak pimpinan rumah sakit agar bertindak keras dan tegas, jangan sampai muncul anggapan di rumah sakit ada ‘sarang pencuri’. Kawasan rumah sakit harus benar-benar aman, jika tidak aman maka pasien yang sudah mau sembuh pun mungkin bisa sakit lagi karena strees memikirkan soal keamanan barang-barangnya dan barang keluarga yang menunggunya selama berada di rumah sakit. Semoga hilangnya alat kesehatan kali ini tidak terulang lagi dikemudian hari.

1 komentar:

  1. . . . sebetulnya, kalau saja Direktur RSUD Sylvanus mau jujur, bukan hanya "alkes" di ruang isolasi "flu burung" yang "bermasalah", coba di tanyakan dan ditelusuri mengenai alat rontgen yang "bermasalah", dan "masalah" alat cuci darah . . .

    BalasHapus