Dana Rutin Mengalami Pengurangan

LEGISLATOR KOTA - DeTAK EDISI 173

Dana rutin sekolah Se-Kota Palangka Raya mengalami pengurangan (baca: pemotongan-red) hingga kisaran 50 persen. Ini ditempuh Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya lantaran adanya program prioritas yang tidak bisa ditunda.

Elsanto Harinatalno
Ketua Komisi III DPRD Kota Elsanto Harinatalno mengatakan, akibat pengurangan itu sebagian pos pengeluaran untuk menunjang operasional sekolah terpaksa dihilangkan.
Semula dana rutin sekolah se-Kota Palangka Raya, jelas Elsanto, sudah dianggarkan senilai Rp10 miliar. Namun Rp 5 miliar dialihkan untuk biaya pembebasan lahan milik masyarakat yang rencananya untuk pembangunan perkantoran Pemko dan Kantor DPRD Kota Palangka Raya.
Tepatnya, di jalan Tjilik Riwut kilometer 5 menuju lingkar dalam di jalan G Obos. "Program pemindahan perkantoran Pemko dan Dewan bisa tertunda bila tidak segera dilakukan," kata Elsanto diruang kerja, pekan lalu.
Menyangkut pemenuhan amanat undang-undang soal alokasi anggaran 20 persen bagi pendidikan, Elsanto mengatakan, Pemko belum mampu lantaran kondisi keuangan tidak memungkinkan.
"Dari 20 persen, baru 5 persen anggaran pendidikan murni yang dialokasikan. Itu untuk memenuhi gaji pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Yang kita harapkan 20 persen itu diluar dari 5 persen," jelas Elsanto.
Namun pengurangan dana rutin, lanjut Elsanto, tidak hanya terjadi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya (Disdikpora) saja, tapi semua Satuan Kepala Perangkat Daerah (SKPD).
Diakuinya, dalam kunjungan kerja ke sekolah-sekolah sebagian besar kepala sekolah mengeluhkan hal itu. Pihaknya, kata Elsanto, akan menjadikan pengurangan ini sebagai salah satu point bahasan dalam rencana rapat kerja dengan Disdikpora, selain kekurangan guru yang terjadi di Panjehang.
"Hasil kunjungan kerja kami ke sana benar-benar memprihatinkan. Disana murid ada 32 orang, sementara gurunya hanya 16 orang. Ini kan luar biasa namanya. Sangat tidak ideal, satu berbanding dua," beber Elsanto.
Untuk sementara itu pihaknya masih mengumpulkan data dari sekolah-sekolah lain agar pembahasan dalam rapat kerja menjadi lengkap. (DeTAK-rickover)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar