Pertumbuhan Debitur Masih Rendah

DeTAK EKONOMI EDISI 176

Palangka Raya, DeTAK - Kalimantan tengah (Kalteng) menduduki posisi terendah dibanding wilayah lainnya di Kalimantan. Kondisi ini dilihat dari jumlah pelaku usaha yang mendapat kucuran kredit dari perbankan (debitur) terhadap para pelaku usaha di daerah ini.

Misalnya tahun 2009 lalu, jumlah debitur yang mendapat kucuran kredit dari bank konvensional hanya mencapai 23.576 debitur. Sementara di Kalimantan Barat (Kalbar) sudah menyentuh angka 25.117 debitur, Kalimantan Timur (Kaltim) 39.344 debitur, serta di Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan yang tertinggi dengan capaian 46,028 debitur.
Kondisi yang sama juga terlihat pada tahun 2008. Dimana Kalteng masih menduduki posisi terendah dibanding tiga provinsi tetangganya, dengan pencapaian 17.237 debitur yang mendapat suntikan dana dari perbankan.
Kendati demikian, peningkatan jumlah debitur di Kalteng sedikit lebih baik dibanding Kalimantan Barat selama dua tahun terakhir. Tahun 2009, Kalteng mengalami peningkatan jumlah debitur sebesar 26,9 persen. Artinya jumlah penerima kucuran kredit perbankan di daerah Tambun Bungai ini, mengalami peningkatan sebanyak 6.339 debitur dibanding tahun 2008.
Sementara di Kalimantan Barat, jumlahnya hanya meningkat sebesar 13,7 persen dibanding setahun sebelumnya yakni sebanyak 3.436 debitur. Peningkatan jumlah debitur tertinggi terdapat di Kalimantan Timur yang menyentuh angka 15.445 debitur, atau sekitar 39,3 persen dibanding tahun 2008. Sedangkan di Kalimantan Selatan, meski jumlahnya lebih besar dibanding Kaltim, peningkatan pada tahun 2009 yang lalu hanya mencapai 37,63 persen, atau 17.317 debitur dibanding setahun sebelumnya.
Dilihat berdasarkan total nilai (realisasi) kredit yang dikucurkan perbankan, posisi Kalteng masih lebih tinggi dibanding Kaltim dan Kalbar. Tahun 2009, nilai kredit yang dikucurkan bank untuk pelaku usaha di Kalteng mencapai Rp367,6 miliar. Sedangkan pengusaha di Kaltim hanya mengantongi angka Rp351,62 miliar dan Kalbar sedikit lebih rendah dibanding Kalteng yakni Rp365,33 miliar. Sementara provinsi Kalsel menduduki posisi teratas, dengan perolehan kredit sebesar Rp618,2 miliar tahun 2009.
Secara umum, total kredit yang dikucurkan bank di wilayah Kalimantan jumlahnya mencapai Rp1,703 triliun selama 2009. Ada peningkatan sebesar 35,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara total debitur yang mendapatkan kredit dari perbankan selama tahun 2009 yang lalu, jumlahnya 134.119 debitur. Artinya ada peningkatan sebesar 31,7 persen dibanding tahun 2008.
Menurut Pimpinan Bank Indonesia Palangka Raya, Amanlison Sembiring, nilai realisasi kredit ini sebenarnya sudah cukup baik, jika dialokasikan dengan tepat sebagai investasi. Hanya saja berdasarkan fakta yang ada, sebagian besar kredit tersebut dialokasikan hanya untuk kepentingan konsumtif.
Seperti diinformasikan DeTAK beberapa waktu lalu, untuk jenis kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) saja, lebih dari 60 persen dialokasikan untuk kebutuhan konsumsi. Sedang sisanya hanya sekitar 40 persen yang dialokasikan untuk investasi dan modal kerja.(DeTAK/osten)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar