DeTAK DAERAH EDISI 145
KASONGAN, DeTAK - Tingginya intensitas hujan dua bulan terakhir, membuat sejumlah pekerjaan infrastruktur jalan tahun anggaran 2010 di Katingan berpotensi mengalami keterlambatan. Pada Rakordal, Kamis pagi, di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Katingan, Bupati Duwel Rawing mengingatkan hal itu. "Curah hujan yang sangat tinggi memungkinkan akan berdampak pada pekerjaan fisik," katanya.
Secara teknis, ujar Duwel, masalah ini harus disikapi secara arif dan bijaksana. "Jika tidak memungkinkan dengan sisa waktu yang tersisa, jangan dipaksakan," tandasnya.
“Kalau tokh kita sudah bertekad untuk menyelesaikan semuanya pada tahun ini, tapi kita kan harus pertimbangkan pula dari segi kualitas pekerjaannya. Jangan sampai pekerjaan nantinya menjadi permasalahan hukum dikemudian hari,” lanjut dia.
Kendati dengan sisa waktu yang beberapa bulan ini, ditambah dengan alam yang tidak menguntungkan pada tahun ini, dengan tegas Duwel meminta kepada aparatur yang ada di lapangan agar meningkatkan pengawasan.
“Sehingga semua program yang kita harapkan tidak hanya selesai secara fisik, tapi juga mempunyai kualitas,” pungkas Duwel.Terpisah, Sekretaris Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri dan Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI) Katingan, Aris Munandar, ketika diminta tanggapannya mengatakan, sebenarnya tidak ada suatu pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya tidak bisa diselesaikan. "Itu kalau kita mau jujur," tanggapnya.
Terkait dengan alam, Aris berpendapat, semua pekerjakan memang tergantung pada faktor alam. "Mau selesai dengan cepat dan tepat waktu, itu karena faktor alam. Sebaliknya, tidak bisa selesai dengan waktu yang sudah ditentukan, juga karena faktor alam,” terangnya.
Menurut Aris, yang dilakukan bagaimana mencermati kondisi alam. "Jangan kita melihat keadaan alam itu pada saat melakukan pekerjaan saja, tapi sebelum merencanakan usulan pekerjaan yang akan dibahas," pandangnya.
Pihak eksekutif, terang dia, dalam hal ini bidang infrastruktur jalan, misalnya, harus koordinasi dulu dengan bidang lain, seperti bidang pengairan. "Bidang pengairan akan lebih tahu tentang keadaan lokasi yang akan dijadikan jalan. Apakah lokasi itu rentan banjir atau tidak? Apakah datarannya rendah atau tinggi?" jelas Aris.
Selain itu, lanjutnya, harus pula koordinasi atau paling tidak konsultasi dengan SKPD lain, seperti Dinas Kehutanan. "Kalau perlu dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Apakah curah hujan tahun yang dihadap tinggi atau tidak? Saya rasa BMG ini akan lebih mengetahuinya, sehingga tidak ada lagi istilah terkendala karena faktor alam,” timpal Aris.
Masih Aris menambahkan, bila BMG di lokasi itu menyatakan curah hujan cukup tinggi tahun ini, dan akan berdampak pada banjir, maka sebaiknya usulan pembangunan jalan diurungkan dulu. "Jika sebaliknya bisa, ya usulan itu dilanjutkan ke tingkat pembahasan," tegas Aris. (DeTAK-aris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar