Raskin Sisakan Tunggakan
PALANGKA RAYA, DeTAK
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang meminta perhatian tim beras miskin (Raskin) kabupaten/kota untuk menyelesaikan tunggakan raskinnya. Sebab, kemungkinan besar terdapat daerah yang akan ditangguhkan penyaluran Raskinnya karena adanya tunggakan itu.
Dari hasil evaluasi Raskin semester pertama Januari-Juni 2010 menyebutkan, tunggakan pembayaran mencapai Rp2,6 miliar atau 15,5 persen dari nilai penjualan Rp17,2 miliar. Yang sudah terbayarkan sebesar Rp14,5 miliar.
Sedangkan realisasi penyaluran Raskin itu sendiri mencapai 98 persen atau 10.727.697 kilogram dari rencana alokasi semester pertama 10.948.902 kilogram. Daerah yang tercatat memiliki tunggakan paling banyak, menurut Kepala Devisi Regional Bulog Kalteng Sugiatno, adalah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan. Ketimbang tahun ini, terangnya, dua tahun terakhir (2008-2009) tunggakan pembayaran nihil sementara penyalurannya mencapai 100 persen.
Yang dimaksud dengan tunggakan pembayaran, ungkap Sugiatno, yaitu saat beras dikeluarkan dari gudang Bulog sudah masuk hitungan piutang. "Kalaupun misalnya, berasnya mungkin saja belum sampai atau mungkin masih dalam perjalanan, tetapi dari segi administrasi hal itu sudah menjadi piutang daerah yang dituju. Dalam neraca kan, setiap barang yang keluar ada nilainya," jelas Sugiatno.
Menurut dia, proses pembayaran Raskin biasanya dikolektifkan dari desa, kecamatan, kemudian baru lah disetorkan ke bank. "Kalau misalnya seorang bayar Rp16 ribu, kan tidak langsung disetorkan, tapi dikumpulkan dulu. Yang pasti, kalau rumah tangga miskin (RTS) itu tidak pernah menunggak, biasanya ada barang dia bayar," terang Sugiatno.
Terkait dengan penurunan kemiskinan, katanya, mestinya dalam semester dua pola permintaan pagu beras jatah Raskin menjadi berkurang, karena pada semester pertama pagu itu masih 13 kilogram per-RTS per bulan. "Ini malah pada semester dua pagu Raskin naik menjadi 15 kilogram per-RTS per bulan.
Kemungkinan ini disebabkan angka penurunan kemiskinan masih belum stabil," katanya.
Angka kemiskinan di Kalteng tahun 2010 ini relatif menurun. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) WS Dantes Simbolon menyebut persentase orang miskin 6,77 persen. Jauh dibawah angka
nasional sekitar 13 persen.
Data ini lah, yang menurut Dantes, menjadi acuan penyediaan stok pangan Kalteng ke depan. Ia sependapat, penyaluran Raskin memainkan peran penting dalam penanggulangan kemiskinan.
"Adanya beras yang terjangkau dapat menjamin ringannya pengeluaran untuk kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah," kata Dantes. (DeTAK-yusy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar