DeTAK DAERAH EDISI 185
BARITO SELATAN - Wajah Kota Buntok belakangan ini terlihat jorok. Pasalnya, beberapa sampah dalam kota dibiarkan berserakan tanpa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kondisi ini kontan menjadi keluhan warga Buntok, karena bau tak sedap yang ditebarkan dari onggokan sampah. “Kami amat terganggu dengan kondisi ini. Setiap kali melintas terpaksa harus menutup hidung dikarenakan bau menyengat sekitar TPS,” kata Rani , seorang warga kota.
Rani memaparkan biasanya setiap hari diangkut oleh petugas kebersihan, namun sejak seminggu terakhir terkesan dibiarkan menumpuk. TPS yang disediakan dipinggir-pinggir jalan. tidak terangkut, sampah pun berserakan di jalanan.
Jika satu atau dua hari saja tidak terangkut, kondisi ini makin memprihatinkan. “Untuk itu kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas Tata Kota (Distako) Kabupaten Barito Selatan agar menangani persoalan sampah. Jangan dibiarkan seperti ini,”pintanya.
Dari pantauan di sejumlah TPS terutama di Plaza Beringin, di jalan Dr Sutomo dan stadion Batuah, Jalan Ki Hajar Dewantara, Jalan Panglima Batur ,Jalan H, Indar, dan jalan Pelita IV , memang ada benarnya.
Sampah menumpuk dan sebagian berserakan di jalan umum. Apalagi tatkala membusuk, akan menimbulkan bau yang menusuk.
“Keterlambatan pengangkutan sampah dari TPS tersebut dikarenakan hanya dua armada truk yang bisa beroperasi. Sementara dua unit armada truk lainnya mengalami kerusakan. Dua unit truk yang rusak tersebut sedang kita perbaiki,” tanggap Erik Kusdaryanto, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Tata Kota (Distako) Barito Selatan pekan tadi.
Setiap hari, terangnya, saat empat armada truk dalam kondisi baik, pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dilakukan sebanyak empat kali, yakni dua kali saat pagi hari dan dua kali pada sore hari.
“Karena ada kerusakan armada angkutan mengakibatkan sampah-sampah di setiap TPS (kontainer) tidak terangkut secara maksimal, sehingga menumpuk dan berserakan di jalan,” imbuhnya. Diakuinya, tingkat kesadaran masyarakat Kota Buntok membuang sampah ke tempat sampah sudah baik. Hal tersebut terlihat dari banyaknya sampah yang menumpuk di dua puluh TPS yang ada dalam kota Buntok.
Namun, atas kurang maksimalnya pengangkutan ini turut disampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Buntok.
Disampaikan pula, disamping dua unit truk yang bermasalah, TPS kontainerpun kondisinya saat ini banyak yang rusak. “Kontainer banyak yang bocor. Masyarakat sering komplin jika kontainer itu ditempatkan dipinggir jalan yang berdekatan dengan rumah warga, air hujan menggenang disekitar TPS akan menimbulkan bau menyengat,”ucap Erik.
“Kita sudah usulkan perbaikan dan penambahan unit kontainer pada APBD Perubahan Barsel tahun anggaran 2011 ini. Dengan adanya perbaikan dan penambahan fasilitas tersebut kedepan, diharapkan tidak lagi menemukan kendala-kendala serupa, ” tandasnya penuh harap. (DeTAK-agus irawanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar