DeTAK DAERAH EDISI 185
BARITO SELATAN - Akibat tergerus arus air atau abrasi, tanah di tepian sungai Barito terkikis dan mengalami longsor. Setidaknya dalam dua pekan terakhir sudah ada lima unit rumah milik warga Desa Baru, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mengalami kerusakan parah, bahkan ada yang roboh hingga tidak mungkin ditempati lagi.
Dikhawatirkan bila kondisi ini terus berlanjut, diyakini akan banyak warga yang kehilangan tempat tinggal sebab puluhan rumah lainnya juga ikut terancam amblas ke sungai Barito, terutama warga RT 01. Termasuk salah satunya, masjid tertua yang ada di Desa itu.
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian material yang diderita warga ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. “ Para korban longsor untuk sementara ditampung dirumah-rumah warga sekitar,” kata Rahman, salah satu warga Desa Baru yang terkena bencana tanah longsor tersebut. Dijelaskannya, kejadian serupa pernah terjadi sekitar 5 tahun silam, bahkan puluhan rumah warga pada saat itu amblas masuk ke Sungai Barito.
“Untuk menanggulangi dan mengantisipasi agar tidak terjadi musibah serupa, kami bersama warga lain secara swadaya sudah melakukan upaya penyiringan pinggiran sungai terutama pada titik-titik rawan longsor dengan menggunakan tumpukan karung pasir,” ungkapnya.
Hanya saja, karena keterbatasan dana yang dikumpulkan hasil swadaya asyarakat itu, terpaksa warga Desa Baru hanya mampu menimbun di sekitar lokasi mesjid lama. “ Kami sangat mengharapkan uluran tangan dari pemerintah daerah, melalui instansi terkait,” pinta Rahman.
Sementara itu, ketika meninjau lokasi bencana anggota DPRD Barsel, H Suhaimi yang juga merupakan warga asli desa setempat, mengaku merasa sangat prihatin atas peristiwa alam yang menimpa sejumlah kerabatnya itu. Dia pun berjanji kepada seluruh warga korban untuk memperjuangkan nasib mereka melalui lembaga DPRD.
“Kami berharap peristiwa tanah longsor di Desa Baru ini segera dapat ditanggulangi. Karena tanpa bantuan semua pihak terutama pemerintah, kami rasa warga tidak akan mampu berjuang sendiri mengatasi permasalahan ini. Selain itu nantinya bagi warga korban akan kita upayakan mencarikan solusi berupa relokasi ketempat hunian yang lebih aman,” imbuhnya.
Menurut Suhaimi, memang dulu warga pernah mengusulkan bantuan lewat proposal, dan melalui Dinas terkait sudah disalurkan dana bagi warga yang rumahnya terkena bencana.
Namun sayangnya karena keterbatasan anggaran maka hanya sebagian warga saja yang bisa mendapatkan bantuan itu. “Mudah-mudahan pada kesempatan mendatang sudah terkaper semua bagi para korban longsor dan progress dari bantuan itu bisa membawa manfaat,” cetusnya mengakhiri. (DeTAK-agus irawanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar