DeTAK DAERAH, EDISI 176
KOTAWARINGIN BARAT-Sekolah adalah tempat belajar mengajar dimana seharusnya tempat itu membuat siswa-siswi merasa nyaman tanpa merasa was-was tertimpa reruntuhan atau basah saat hujan karena bocor.
PLAFON BERLUBANG-Plafon atap gedung SMK Negeri 1 Pangkalan Bun berlubang sana-sini. Kondisi demikian sangat mengancam keselamatan siswa yang sedang belajar. Foto: Maryani |
Kondisi gedung yang dialami SMK Negeri 1 Pangkalan Bun cukup membuat yang melihat merasa prihatin, karena kondisi gedung sudah saatnya untuk direhab.
SMK Negeri 1 Pangkalan Bun yang kalau dilihat dari luar keliatan asri, memiliki siswa-siswi sebanyak 780 orang terbagi dalam 24 kelas dengan 5 program keahlian( program keahlian Multimedia, Akuntansi, Usaha Perjalanan Wisata, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran), dimana sekolah ini adalah salah satu sekolah pavorit anak-anak lulusan SLTP untuk belajar disana.
SMK Negeri 1 yang sudah berstatus sebagai RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) tapi kalau dilihat dari standar sarana dan prasarana tidak memenuhi standar.
Saat DeTAK berkunjung kesana dan melihat sendiri kondisi gedung. Sekolah yang dikepalai oleh Fathurraji ini memang mengalami banyak kerusakan dibeberapa gedung. Ada 2 buah gedung (6 ruang) yang dalam kondisi rusak berat dan harus mendapat perhatian secepatnnya dari Pemerintah Daerah.
SMK Negeri 1 memiliki 36 gedung. Menurut Fathurraji dari semua, yang sudah direhab dengan dana APBD ada 6 gedung. Tahun 2011 ini akan direhab kembali dengan dana APBD Propinsi dan Kabupaten 3 buah gedung (12 ruangan) yaitu kantor guru 4 ruang dan ruang belajar mengajar 8 ruang.
Harapan kami, kata Fathurraji, tahun 2012 masih ada bantuan lagi untuk rehab gedung yang sudah dalam kondisi rusak berat karena kalau tidak gedung tidak akan bisa digunakan lagi. (DeTAK-Maryani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar