DeTAK EDISI 137
Sejak zaman dahulu, kaum cowok selalu diperlakukan lebih tinggi dan lebih berkuasa dalam berbagai hal. Termasuk dalam urusan materi, kaum Adam ini dipandang sebagai mesin yang menggerakkan roda keuangan dan kehidupan keluarga ataupun pasangan. Kondisi ini diperkuat pula dengan pandangan religius, yang menempatkan kaum cowok pada posisi tersebut.
Kendati demikian, faktor peradaban juga lebih banyak berperan. Dalam hal ini kaum ceweklah yang telah menempatkan cowok pada posisi yang lebih tinggi, porsi yang lebih besar, lebih kuat dan super, terutama dalam hal keuangan. Sehingga sangat rumit untuk melakukan perubahan fungsi dan peranan masing-masing gender.
Peradaban yangmemposisikan cowok dalam posisi tertinggi, membuat pemikiran kaum cewek menjadi lemah dan selalu dalam ketergantungan dengan pasangannya. Tidak bisa dipungkiri, kaum cowok memang selalu ingin terlihat lebih dibanding cewek. Mereka memiliki gengsi yang berat untuk melepas dogma kesuperannya, demi sebuah harga diri meskipun dalam kondisi sulit.
Demikian budaya yang terbentuk di masyarakat. Namun dalam era globalisasi dan emansipasi saat ini, haruskah cowok yang selalu mentraktir cewek?atau mungkinkah setiap cewek selalu ingin ditraktir?bagaimana pula pandangan anda tentang hasil survey yang dilakukan salah satu situs remaja terkemuka di dunia maya, yang mengatakan bahwa sebagian besar cewek mengharapkan dan memilih pasangan cowok yang bisa diandalkan dalam segala hal.
Berdasarkan hasil survey tersebut, banyak cewek berpandangan, sangat sulit menerima cowok yang tidak siap dalam hal keuangan. Menurut mereka uang adalah senjata utama kaum cowok. Sebagian besar cewek menolak jika harus mengambil alih fungsi pembiayaan yang seharusnya diemban kaum cowok. Sebaliknya kaum hawa ini akan sangat bahagia dan bangga ketika si cowok dengan cepat mengeluarkan dompetnya ketika berdiri di kasir. Akan tetapi cewek yang mendapat perlakuan seperti itu sebaiknya jangan senang dulu. Perlu diingat, para cowok sebenarnya tidak hanya mengeluarkan jurus itu kepada cewek yang diincarnya, melainkan juga kepada para sahabat, kolega dan anggota keluarga mereka. Tujuannya jelas untuk mendapat penghargaan dan akses yang lebih luas.
Sebenarnya kemampuan para cowok juga terbatas. Bahkan tidak sedikit cowok yang memaksakan diri mentraktir cewek. Pertanyaannya sekarang, apakah para cewek selalu ingin ditraktir? Ternyata tidak juga. Sebagian besar cewek mengaku risih ditraktir cowok. Apalagi bila yang mentraktir itu cowok yang mempunyai maksud-maksud tertentu. Ada perasaan tidak enak untuk bertingkah cuek dan menghindar. Dan itu sangat mebosankan jika harus dijalani.(osten)
apa cew yg suka ditraktir itu cm suka materi saja alias matre.??
BalasHapus