Waspada Bersama

DeTAK HATI EDISI 143

OLEH : SYAIFUDIN HM

Hati ini was-was dan merasa takut serta ngeri mendengar informasi tentang kejahatan dengan tindak kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini. Kasus perampokan baik secara nasional maupun lokal di Kalimantan Tengah seperti menjadi-jadi dan tidak terkendali. Kita melihat berita perampokan di Televisi yang terjadi di Medan, Padang dan beberapa daerah lainnya. Para pelaku perampokan ini menggunakan senjata api dengan jumlah beberapa orang, mereka menggasak uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang jumlahnya ratusan juta rupiah. Kemudian, untuk di kawasan lokal Kalteng sendiri kasus perampokan, pencurian dan pembunuhan semakin sering terjadi. Jajaran Polres Pulang Pisau berhasil membekuk kawanan pencuri dengan kekerasan (curas) yang menggunakan senjata api rakitan. Kawanan sebanyak empat orang ini disebut spesialis pencuri alat-alat berat. Lebih ngeri lagi perampokan yang terjadi di Kota Buntok, ibukota kabupaten Barito Selatan, Kalteng. Dalam sepekan terjadi dua kali perampokan dengan kerugian ratusan juta rupiah. Padahal Buntok hanya sebuah kota kecil di pinggiran sungai Barito, tetapi termasuk kota tua yang ada di Kalimantan Tengah. Belum lagi berbagai kasus pembunuhan yang terjadi di mana-mana dengan korban yang meninggal dunia maupun menderita luka parah. Nah, jika kita memperhatikan berbagai tindak kejahatan yang kerap terjadi itu maka banyak muncul berbagai pendapat, mengapa sekarang bisa terjadi seperti itu? Apa yang terjadi dalam masyarakat kita? Apakah ini terjadi karena desakan ekonomi? Apakah karena tingginya tingkat pengangguran, akibat sedikitnya lapangan pekerjaan? Dan lain sebagainya. Berbagai pendapat dan pertanyaan itu, mungkin ada benarnya, tetapi belum tentu semuanya benar. Seperti kasus perampokan ATM di Padang, bukan semata-mata karena desakan ekonomi, tetapi ada juga dikait-kaitkan dengan tindak kejahatan lainnya yang lebih besar dan diduga kegiatan terorisme. Menghadapi terjadinya berbagai tindak kejahatan ini kita tidak bisa hanya berharap kepada aparat keamanan saja dalam hal ini pihak kepolisian, karena jumlah Polisi kita masih sangat terbatas jika dibanding dengan jumlah penduduk baik secara nasional maupun lokal. Satu-satunya cara untuk mengadapi tindak kejahatan ini adalah hanya dengan bersama-sama aparat kepolisian dan seluruh komponen masyarakat yang ada bersatu-padu dengan cara waspada bersama. Waspada disini harus kita artikan dalam arti luas, seperti jangan membawa uang yang banyak hanya seorang diri, jika membawa uang dari bank yang jumlahnya ratusan juta rupiah alangkah baiknya minta bantuan aparat kepolisian untuk mengawal hingga sampai ke tempat tujuan. Kemudian jangan membuka toko pagi-pagi sekali seperti yang terjadi di Buntok. Selanjutnya, jika mau tidur dipastikan pintu, jendela dan lainnya sudah terkunci dengan benar. Untuk kaum perempuan, janganlah memakai perhiasan yang berlebihan sehingga mengundang niat jahat para pelaku perampokan dan pencurian. Sekarang sudah bukan zamannya lagi mengenakan perhiasan yang berlebihan di badan saat keluar rumah. Mari kita bersama-sama aparat kepolisian untuk melawan berbagai tindak kejahatan dengan cara waspada bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar