Ketika Infrastruktur Menuai Sorotan

DeTAK PERISTIWA EDISI 195

BARITO SELATAN - Sudah sekian lama, warga kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mendambakan perbaikan jaringan infrastruktur jalan dan jembatan. Pasalnya, hingga kini kerusakan jalan maupun jembatan, yang menghubungkan desa-desa di kecamatan tersebut dengan ibu kota kabupaten kian memprihatinkan.  

Hampir sepuluh tahun terakhir, keluhan warga ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Hal ini tentu membawa dampak negatif  bagi perkembangan wilayah setempat. Meskipun sudah berulang kali mereka menyampaikan aspirasi melalui DPRD, namun belum memberikan hasil yang menggembirakan.
Kondisi ini jelas kian mempersulit kehidupan warga, dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kesejahterannya, mengingat akses jalan yang memadai merupakan syarat mutlak dalam menunjang kelancaran transportasi terutama arus barang dan jasa.
Faktor ini secara langsung mempengaruhi perkembangan sosial ekonomi masyarakat. “Jaringan  jalan dan jembatan yang sudah tidak layak. Mohon segera dibenahi oleh Pemda melalui penanganan serius dari dinas/instansi terkait. Permasalahan ini jangan sampai berlarut-larut, karena menyangkut kesejahteraan banyak orang,” ucap Wiheldi, tokoh warga Desa Tabak Kanilan.
Dituturkannya, apabila ruas jalan Tabak Kanilan menuju Buntok ini sudah bisa memadai kondisinya, maka arus transportasi berjalan lancar, otomatis usaha masyarakat pun menjadi kian berkembang. Selain itu waktu tempuh perjalanan akan makin singkat.
”Kalau biasa kita dari Tabak Kanilan memakan waktu 1 sampai 1,5 jam. Dengan kondisi jalan yang baik, dalam waktu setengah jam kita sudah pasti tiba di Buntok,” tandasnya. 
Disamping kerusakan jalan, Wiheldi juga mengeluhkan sejumlah jembatan yang mengalami hal serupa. Setidaknya ada lima jembatan dengan konstruksi kayu yang kini fisiknya mengalami kerusakan cukup parah.
Salah satunya, jembatan Tabak Kanilan yang memiliki lebar 4 meter dan panjang 18 meter, merupakan gerbang masuk dan keluarnya arus transportasi di ibu kota kecamatan Gunung Bintang Awai itu.
Selama ini, katanya, warga setempat sudah berupaya melakukan perbaikan pada titik-tiitk kerusakan secara swadaya, guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan, sebab posisi jembatan yang tepat berada di atas Sungai ayuh ini sangat rawan bagi terjadinya kecelakaan.
“Apalagi kendaraan yang  mengangkut muatan melebihi kapasitas sangat riskan terperangkap, karena lantai jembatan banyak yang patah,” sebutnya.
Untuk itu, Wiheldi mengingatkan pengguna jembatan, terutama kendaraan bermotor agar selalu waspada ketika melintas diatasnya. Dan kepada Pemda Barsel agar segera memperhatikan kerusakan ini.
“Kita berharap kepada pemimpin yang baru, kiranya memprioritaskan program perbaikan sarana dan prasarana seperti jembatan Tabak Kanilan ini. Syukur-syukur nantinya bisa dibangun secara permanen, jembatan dengan konstruksi beton,” pintanya lagi. (DeTAK-agus irawanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar